Bone Bolango
– Bupati Bone Bolango Hamim Pou mengatakan Kecamatan Botupingge
termasuk kawasan rawan bencana di Kabupaten Bone Bolango, terutama tanah
longsor, banjir, dan juga gempa.
“Jadi disini, merupakan kawasan yang
rawan dan berpotensi terjadi bencana seperti tanah longsor, banjir, dan
juga gempa,” kata Bupati Hamim Pou di hadapan siswa-siswi SDN 3
Botupingge pada kegiatan sosialisasi Sekolah/Madrasah Aman Bencana
(SMAB) tingkat Kabupaten Bone Bolango 2016, di SDN 3 Botupingge, Kamis
(11/8).
Karena itu, penting bagi anak-anak dan
semua kita untuk bagaimana memahami, mencegah, dan menanggulangi ketika
terjadi bencana. ”Kita harus menyiapkan diri, karena pada umumnya daerah
Bone Bolango dan lebih khusus Botupingge termasuk kawasan yang rawan
bencana,” ujarnya.
Menurutnya, kenapa harus ada pelatihan
maupun sosialisasi seperti ini. Itu dimaksudkan disamping mengurangi
resiko bencana, juga yang paling penting kita punya pengetahuan dan
keterampilan.
Lewat kegiatan sosialisasi ini,
adik-adik siswa nantinya punya pengetahuan dan keterampilan untuk bisa
membantu jika terjadi bencana di tempat yang lain.
“Jadi belajar memahami tentang
kebencanaan itu mulai dari anak-anak tidak nanti sudah tua. Dari kecil
sudah harus paham tentang bencana, termasuk karakteristik bencana,
jenis-jenis bencana, dan bagaimana melakukan pencegahan terhadap
bencana,” jelas Hamim.
Dia mengatakan harusnya semua sekolah
harus mendapatkan sosialisasi maupun pelatihan tentang usaha-usaha untuk
mengatasi, mencegah, dan menghadapi bencana. Hal ini untuk
meminimalisasi terjadinya resiko bencana.
”Karena makin cepat kita bergerak, maka makin banyak korban yang bisa kita selamatkan ketika terjadi bencana,” kata Hamim Pou.
Sebelumnya Kepala Pelaksana BPBD Bone
Bolango Gagarin Hunawa menjelaskan tujuan kegiatan sosialisasi adalah
untuk meningkatkan keterlibatan dan peran siswa sekolah dasar dalam
kegiatan Sekolah/Madrasah Aman Bencana (SMAB).
Memberikan pengetahuan dan pemahaman
terkait upaya pengurangan resiko bencana kepada siswa sekolah dasar
dalam menghadapi bencana.
Selain itu, meningkatkan kesadaran siswa
sekolah dasar akan pentingnya memahami apa itu bencana banjir, tanah
longsor, dan gempa. Karena mengingat paling banyak menjadi korban
bencana adalah anak-anak. ”Kegiatan sosialisasi ini diikuti 80 peserta
siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6 SDN 3 Botupingge,”jelasnya. (hms_Bola)
0 komentar:
Posting Komentar