Bone Bolango - Sejak dipercaya oleh masyarakat untuk memimpin di Kabupaten Bone Bolango (Bonbol), pemerintahan Bupati Hamim Pou konsisten dalam pengembangan sektor pendidikan. Sejak 2011 hingga sekarang, tercatat anggaran pendidikan yang digelontorkan mencapai Rp 1,035 triliun.
Hal itu terungkap dalam Laporan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan (LKPJ-AMJ) Tahun 2011-2015 di gedung DPRD Bone Bolango, Jumat (7/8).
Dalam pembangunan sektor pendidikan ini, Bupati Hamim Pou merinci realisasi fisik yang dilakukan diantaranya pembangunan PAUD 27 unit, pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SD 62 unit, RKB SMP 31 unit, RKB SMA/SMK 13 unit, rehabilitasi SD-SMP-SMA 168 unit, pembangunan perpustakaan sekolah 29 unit dan pembangunan laboratorium sekolah 28 unit.
Sedangkan program pendidikan yang termaktub dalam Bone Bolango Cerdas (BBC) direalisasikan dengan prioritas penyediaan sarana pra sarana pembelajaran, pemberian beasiswa, peningkatan kesejahteraan guru terpencil serta peningkatan manajemen mutu pendidikan.
Masih pada penyampaian Bupati Hamim Pou, dia mengklaim bahwa capaian kinerja pembangunan sektor pendidikan secara umum juga berbuah manis.
Angka kelulusan SD hingga pendidikan SMA/SMK mencapai 100%, angka putus sekolah dapat ditekan menjadi 0% dibanding tahun 2013 sejumlah 0,89%, angka melanjutkan ke jenjang pendidikan SMP/MTs meningkat dari 83,85% menjadi 92,21%, serta angka melanjutkan ke jenjang SMA/SMK/MA menjadi 122,96%.
"APM (Angka Partisipasi Murni) SD pun 99,9% serta angka partisipasi murni pendidikan menengah atas meningkat dari 47,52% menjadi 52,13%," terang Hamim.
Sedangkan untuk tenaga pendidik, Hamim menyatakan bahwa guru yang memenuhi syarat kualifikasi S-1 pun telah meningkat dari 48,9% menjadi 63,5%.
Sedangkan untuk sektor kesehatan, Hamim mengatakan sejak 2011 telah dikucurkan anggaran sebesar Rp219 miliar yang tersebar pada program kegiatan di Dinas Kesehatan, Rumat Sakit Tombulilato, Rumah Sakit Toto serta Dinas PU.
Realisasinya, terdapat perbaikan sarana dan prasarana di antaranya pembangunan 12 unit Puskesmas dan Poskesdes, penambahan 3 unit ruangan rumah sakit, pembangunan instalasi limbah, perbaikan ruang rawat inap dan laboratorium rumah sakit.
Selain itu, juga rehab gedung ICU/NICU, rehab gedung rumah sakit, pengadaan alat kedokteran umum, pengadaan bahan obat-obatan, pengadaan alat perlengkapan rumah tangga rumah sakit, pengembagan tipe rumah sakit, dan peningkatan kualitas tenaga medis.
"Kegiatan itu untuk mengoptimalkan pencapaian sasaran Universal Health Coverage yang telah dicanangkan sejak 2012 yang didukung program berlian," katanya. (Hms)
0 komentar:
Posting Komentar