Bone Bolango – Pemkab Bonbol melalui Bupati Hamim Pou berjanji akan menyediakan 4 unit bus sekolah untuk transportasi pelajar.
“Empat unit bus sekolah ini kita upayakan sebagai alat transportasi massal para pelajar guna memotivasi masyarakat di daerah ini untuk menempuh pendidikan ke jenjang lebih tinggi,” ungkap Hamim Pou, belum lama ini.
Dia mengatakan, meski biaya sekolah saat ini sudah gratis, tapi pada kenyataannya masih memerlukan biaya ekstra, salah satunya transportasi. Anak-anak maupun pelajar dari keluarga tidak mampu, jika orang tuanya tidak memiliki uang maka akan terlambat datang ke sekolah. “Untuk itu, 2015 kita anggarkan,” kata Hamim. Pada sektor pendidikan, baik Angkat Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM), menurut Hamim, masih relatif rendah. Makin ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, maka partisipasi sekolah maupun pendidikannya terus berkurang. “Kenapa ini bisa terjadi? Karena meski biaya sekolah sudah gratis, tapi ternyata masih ada biaya-biaya lain, seperti biaya pada sektor transportasi,” aku Hamim.
Olehnya, sebagai bentuk suporting dan dukungan Pemkab terhadap dunia pendidikan ini, maka pihaknya akan menyiapkan alat transportasi massal dan murah agar supaya para pelajar ini bisa sampai ke sekolah. “Selain itu, akan memperbaiki akses jalan, sehingga anak-anak maupun para pelajar bisa lancar pergi ke sekolah,” papar Hamim.
Tidak hanya sektor pendidikan saja yang akan diberi perhatian, sektor kesehatan juga jadi prioritas. Memang seperti diketahui bersama bahwa untuk biaya kesehatan itu sudah gratis dengan adanya kartu jaminan kesehatan, baik itu lewat layanan Jamkesmas, Jamkesta maupun Jamkespra.
Akan tetapi perlu diingat bahwa untuk pergi ke Puskesmas maupun Rumah itu tidak gratis, tentu harus menyewa alat transportasi dan itu membutuhkan biaya.
Nah, dalam kaitannya mendukung layanan kesehatan kepada masyarakat tidak mampu ini, Pemkab Bonbol tahun 2015 mendatang juga akan mengadakan mobil sehat. “Ini kita upayakan agar supaya warga yang sakit juga bisa segera dilayani dengan menggunakan mobil sehat ini,” pungkasnya. (hms)
“Empat unit bus sekolah ini kita upayakan sebagai alat transportasi massal para pelajar guna memotivasi masyarakat di daerah ini untuk menempuh pendidikan ke jenjang lebih tinggi,” ungkap Hamim Pou, belum lama ini.
Dia mengatakan, meski biaya sekolah saat ini sudah gratis, tapi pada kenyataannya masih memerlukan biaya ekstra, salah satunya transportasi. Anak-anak maupun pelajar dari keluarga tidak mampu, jika orang tuanya tidak memiliki uang maka akan terlambat datang ke sekolah. “Untuk itu, 2015 kita anggarkan,” kata Hamim. Pada sektor pendidikan, baik Angkat Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM), menurut Hamim, masih relatif rendah. Makin ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, maka partisipasi sekolah maupun pendidikannya terus berkurang. “Kenapa ini bisa terjadi? Karena meski biaya sekolah sudah gratis, tapi ternyata masih ada biaya-biaya lain, seperti biaya pada sektor transportasi,” aku Hamim.
Olehnya, sebagai bentuk suporting dan dukungan Pemkab terhadap dunia pendidikan ini, maka pihaknya akan menyiapkan alat transportasi massal dan murah agar supaya para pelajar ini bisa sampai ke sekolah. “Selain itu, akan memperbaiki akses jalan, sehingga anak-anak maupun para pelajar bisa lancar pergi ke sekolah,” papar Hamim.
Tidak hanya sektor pendidikan saja yang akan diberi perhatian, sektor kesehatan juga jadi prioritas. Memang seperti diketahui bersama bahwa untuk biaya kesehatan itu sudah gratis dengan adanya kartu jaminan kesehatan, baik itu lewat layanan Jamkesmas, Jamkesta maupun Jamkespra.
Akan tetapi perlu diingat bahwa untuk pergi ke Puskesmas maupun Rumah itu tidak gratis, tentu harus menyewa alat transportasi dan itu membutuhkan biaya.
Nah, dalam kaitannya mendukung layanan kesehatan kepada masyarakat tidak mampu ini, Pemkab Bonbol tahun 2015 mendatang juga akan mengadakan mobil sehat. “Ini kita upayakan agar supaya warga yang sakit juga bisa segera dilayani dengan menggunakan mobil sehat ini,” pungkasnya. (hms)
0 komentar:
Posting Komentar